AMPER METER
1. Penemu
amperemeter
Teknik pengukuran empat
terminaldisebut pengindreraan kelvin,setelah William Thomson, LordKelvin, yang
menemukan jembatanKelvin pada tahun 1861 untukmengukur daya tahan yang sangat
rendah.
Amperemeter adalah alat
yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik.Umumnya alat ini dipakai oleh
teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yang disebut avometer
gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter.
Amper meter dapat
dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk deteksi
arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar
ditambhan dengan hambatan shunt.
Amperemeter bekerja
sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir pada kumparan yang
selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat menggerakkan
jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula
simpangannya.
2. Bagian
– Bagian Ampere meter
a. Terminal
positif (+) dan negatif (-)
b. Skala
tinggi dan rendah
c. Batas
ukur
Rumus Ampere meter:
I=V/R
V = Tegangan (volt)
I = Arus (ampere)
R = Hambatan (ohm)
Dalam fisika, ampere
dilambangkan dengan A, adalah satuan SI untuk arus listrik yang sering
dipendekkan menjadi amp. Satu ampere adalah suatu arus listrik yang mengalir
dari kutup positif ke kutup negatif, sedemikian sehingga di antara dua
penghantar lurus dengan panjang tak terhingga, dengan penampang yang dapat
diabaikan, dan ditempatkan terpisah dengan jarak satu meter dalam vakum,
menghasilkan gaya sebesar 2 × 10-7 newton per meter.
Pengukuran daya ac
|
Pengukuran Daya Rangkaian AC dapat dilakukan
menggunakan kombinasi volt meter dan amper meter yang dikombinasikan. Secara
teori daya rangkaian AC merupakan daya rata-rata pada rangkaian listrik tersebut.Dalam
arus bolak-balik daya yang ada setiap saat berubah sesuai dengan waktu.Daya
dalam arus bolak-balik merupakan daya rata-ratanya. Jika sedang dalam kondisi
steady state, daya yang ada pada saat itu dirumuskan :
Dimana : P = merupakan
harga daya saat itu,
V = tegangan
I = arus
Dimana V dan I
merupakan harga rms dari tegangan dan arus.Cos ?merupakan faktor daya dari
beban. Dari hasil yang diperoleh didapatkan bahwa faktor daya (cos f )
berpengaruh dalam penentuan besarnya daya dalam sirkit AC, ini berarti bahwa
wattmeter harus digunakan dalam pengukuran daya dalam sirkuit AC sebagai pengganti
Ampermeter dan Voltmeter
3. Cara
Pengukuran
Ada 2 cara melakukan
pengukuran dengan Ampere Meter:
1. Ampere meter yang
tidak memiliki clamp ampere
Clamp Ampere : clamp
atau arti dasarnya adalah menggenggam, yang berfungsi membentuk kalang
tertutup. Clamp berbentuk lingkaran yang bisa menyatu dengan alat ukur atau pun
terpisah. Biasanya Ampere meter yang tidak menggunakan clamp ampere adalah
model Ampere meter Analog.
Berikut cara melakukan
pengukurannya:
1. Ampere
meter dipasang seri dengan bebannya
2. Atur
knob pemilih cakupan mendekati cakupan yang tepat atau di atas cakupan yang
diprediksi berdasarkan perhitungan arus secara teori.
3. Pilih
Range batas ampere dengan memutar knob alat ukur
4. Bila yakin rangkaian telah benar, hidupkan
sumber tegangan dan baca gerakan jarum penunjuk pada skala V dan A. Hasil
pembacaan yang baik bila posisi jarum lebih besar dari 60% skala penuh meter.
5. Bila simpangan terlalu kecil, lakukan
pengecekan apakah cakupan sudah benar dan pembacaan masih dibawah cakupan
pengukuran di bawahnya bila ya, matikan power supply pindahkan knob pada
cakupan yang lebih kecil.
6. Nyalakan
kembali sumber tegangan baca jarum penunjuk hingga pada posisi yang mudah
dibaca.
7. Hindari
kesalahan pemasangan polaritas sumber tegangan, karena akan menyebabkan arah
simpangan jarum berlawanan dengan seharusnya. Bila arus terlalu besar dapat
merusakkan jarum penunjuk.
2. Ampere meter yang
memiliki Clamp Ampere
Umumnya model Ampere
meter Digital memiliki Clamp Ampere, baik menyatu dengan Alat ukur maupun
terpisah.
Tang Ampere
Berikut cara
pengukurannya:
Pengukuran ampere tidak
perlu memutus rangkaian, cukup dengan meletakkan clamp ampere pada kabel yang
akan diukur, dengan terlebih dulu memilih range yang sesuai.
Sebagai penutup seri
Alat ukur, berikut fitur-fitur Alat ukur atau multimeter yang bisa kita
manfaatkan :
a. Auto
Ranging : keistimewaan pemilihan range sendiri, mengatur rangkaian pengukuran
alat ukur secara otomatis pada range (rentang) tegangan, arus, atau tahanan
yang benar.
b. Auto
Polarity :keistimewaan polaritas otomatis, plus (+) atau minus (-) diaktifkan
pada display digital, menunjukkan polaritas saat pengukuran DC dan tidak perlu
khawatir ujung colok terbalik.
c. HOLD
:yaitu tombol penahanan yang menangkap pembacaan dan tampilan dari memori
meskipun colok sudah dilepas. Hal ini bermanfaat, khususnya apabila mengukur
ditempat tertentu dimana Anda tidak dapat membaca dengan jelas hasil pengukurannya.
d. Dioda
Test :Digunakan untuk mengecek bias maju dan mundur dari sambungan
semikonduktor. Umumnya apabila dioda dihubungkan dengan bias maju meter akan
menampilkan penurunan tegangan maju dan berbunyi sebentar, sedangkan pada bias
mundur alat ukur akan menampilka OL. Dan jika dihubung singkat, alat ukur akan
menunjuk angka nol dan memancarkan suara yang terus menerus.
e. MAX/MIN
:digunakan untuk mengetahui nilai maksimal/minimal pengukuran selama alat ukur
di colok.
f. Response
Time :waktu respon adalah jumlah detik multimeter digital yang diperlukan
rangkaian elektronis untuk menentukan keakuratan kerja.
0 ความคิดเห็น:
แสดงความคิดเห็น